Ragammusiknya banyak digunakan di kuil kuil, untuk memuja dewa, di istana, dan untuk hiburan sosial. Orkes gagaku ( musik Jepang masa lampau ) telah ada sejak abad ke-8. Orkes gagaku terdiri dari 17 musisi yang bermain instrumen tiup kayu, petik, dan perkusi.Perkembangan musik di Jepang terus berkembang seiring perkembangan zaman. Hal tersebut menjadikan Jepang memiliki genre musik yang khas. Dengan demikian, musik Jepang pun banyak diminati oleh banyak orang. Seperti apa musik khas Jepang tersebut? Mari kita ketahui lebih banyak melalui artikel ini. Setiap musik yang diciptakan di negara matahari terbit ini selalu diawali dengan huruf J. Misalnya J-Rock, J-RAP, J-Pop. Penamaan tersebut identitas dari jenis musik Jepang yang berbeda-beda. Dengan demikian,memiliki karakteristik tersendiri dari musik di negara lainnya. Dengan karakteristik tersebut membuat musik Jepang mudah untuk dikenali. Daftar Isi Perkembangan Musik di Jepang Macam-Macam Genre Musik Khas Jepang Ciri Khas Musik Jepang Alasan Musik Khas Jepang Lebih Mudah Terkenal Perkembangan Musik di Jepang Musik di Jepang telah ada sejak zaman Nara. Pada zaman tersebut terdapat dua jenis musik yang dikenal sebagai musik tradisional jepang yaitu Shomyo dan Gagaku. Musik Shomyo berarti nyanyian Budha. Sementara gagaku berarti lagu istana. Keduanya memperkaya seni musik pada era Nara dan Heian Memasuki perang dunia kedua, musik Jepang mulai dipengaruhi oleh musik Amerika. Hal tersebut dikarenakan Amerika menguasai Jepang pada saat itu. Dengan demikian banyak musisi Jepang yang mulai tertarik dengan jenis musik dari Amerika, seperti country, jazz, woogie Boogie, dan Hip Hop. Terlebih banyak musisi Jepang yang memainkannya di depan tentara Jepang. Banyaknya musisi Jepang yang tertarik untuk mempelajari musik dari Amerika tersebut berpengaruh pada kelahiran jenis musik baru di Jepang. Meskipun banyak dipengaruhi oleh musik dari negeri paman Sam, namun musik Jepang memiliki karakteristik tersendiri. Dengan demikian, terlahir musik modern Jepang sejak saat perang dunia tersebut. Hingga saat ini musik Jepang berkembang pesat meskipun banyak dipengaruhi oleh aliran musik dari barat. Terlebih pada sekitar tahun 1950-an, musik jazz mencapai puncak kejayaannya di Jepang. Hal tersebut membuat musik Jepang tumbuh dengan banyak pengaruh dari musik barat hingga saat ini. Namun demikian, musik Jepang tidak meninggalkan ciri khasnya Artikel Pilihan Macam-Macam Genre Musik Khas Jepang Saat ini, terdapat banyak sekali genre musik Jepang. Genre tersebut dibedakan menjadi dua yaitu musik Jepang modern dan musik Jepang tradisional. Jenis musik modern pun dibagi lagi dalam beberapa klasifikasi. Berikut ini macam-macam genre yang terdapat di Jepang. 1. Shomyo Genre musik ini merupakan genre yang tertua di Jepang. Pasalnya, genre tersebut merupakan musik tradisional Jepang, dimana musiknya disebut sebagai musik Buddha khas Jepang. Berawal dari musik Shomyo tersebut, musik di Jepang kini berkembang pesat hingga saat ini. Musik ini masih digunakan sebagai bagian dari penghormatan kepada sang Buddha. 2. Musik Folk Moso Masih dengan musik yang dikhususkan untuk sang Buddha, genre musik ini pun dimainkan oleh seorang biksu Budha yang buta. Biksu Budha yang buta tersebut melakukan ritual untuk membersihkan rumah dari pengaruh roh jahat melalui bermusik. Genre musik yang dimainkannya yaitu musik folk moso. Genre tersebut mulai berkembang sejak abad ke-19. 3. Musik Pop Tradisional Jepang Terdapat 3 jenis pop tradisional Jepang yaitu Ryukoka yaitu lagu pop dengan pengaruh yang kuat dari musik pop Amerika, Enka yaitu genre musik yang memiliki nada sentimental. Uniknya genre ini berguna untuk mengekspresikan luapan perasaan Orang Jepang. Jenis musik ini tergolong balada, serta jenis musik pop tradisional Jepang lainnya yaitu Kayokyoku. 4. Art Musik Jepang Genre musik ini berkembang karena adanya pengaruh seni musik dari Amerika. Oleh sebab itu, di Jepang berkembang jenis musik jazz. Jenis musik tersebut telah berkembang di Jepang sejak perang dunia ke-2 dan mengalami masa kejayaan di Jepang pada tahun 1950-an. Namun mengingat musik jazz tersebut tergolong rumit, saat ini keberadaannya sedikit bergeser. 5. J-Pop Aliran musik ini termasuk jenis musik modern. Instrumen musik ini sama dengan jenis pop pada umumnya, hanya penggunaan huruf J pada awal kata jenis musik tersebut berarti Japan. Hal tersebut berarti musik pop dari Jepang. Ada banyak jenis musik pop yang saat ini terkenal dengan jenis musik modern, yaitu Rock dan visual kei, Pop, Punk rock/alternativ, Heavy metal, Western inspired folk music, Electro Pop dan musik club. Ciri Khas Musik Jepang Seperti yang telah disinggung sebelumnya, musik Jepang modern seperti J-Rock dan J-Pop telah banyak dipengaruhi oleh musik barat, terutama musik Amerika. Hal tersebut dikarenakan pada saat perang dunia kedua, Amerika menduduki wilayah Jepang dan membawa pengaruhnya dalam bermusik. Hingga kini musik modern Jepang memiliki ciri khas musik barat. Berdasarkan hal tersebut, sebagai identitas musik Jepang maka ditambahkan huruf J pada setiap genre musik tersebut. Sekalipun dipengaruhi oleh musik barat, namun diciptakan oleh musisi Jepang modern. Dengan demikian, musisi Jepang dan musik yang diciptakannya bisa memiliki eksistensi di dunia musik. Ciri khas yang paling menonjol adalah instrumen, lirik dan juga penggunaan notasi lagu yang berpadu antara musik tradisional Jepang dan musik barat. Dengan demikian menghasilkan musik Jepang modern dengan karakteristik yang berbeda dengan jenis musik lainnya. Maka dari itu, musik Jepang lebih mudah dikenali. Sementara untuk ciri khas musik Jepang tradisional terletak pada penggunaan alat musiknya yang sederhana. Alat musik tersebut berupa flute, kecapi dan taiko. Taiko merupakan sejenis drum yang biasa digunakan untuk mengiringi musik tradisional Jepang. Pada awalnya, penggunaan taiko tersebut bertujuan untuk menyemangati pasukan Jepang di medan perang. Alasan Musik Khas Jepang Lebih Mudah Terkenal Di samping terkenal dengan teknologinya, segala sesuatu yang identik dengan Jepang selalu menarik perhatian banyak orang. Khususnya dalam bidang musik, Jepang memiliki jenis musik yang unik serta enak didengar. Alasan tersebut, membuat musik Jepang terkenal. Terlebih dalam setiap penampilan bermusik, Jepang pun selalu menggunakan fashion yang berbeda. Walaupun banyak dipengaruhi oleh budaya barat, namun musik khas Jepang memiliki unsur yang lebih halus dan menenangkan. Dengan demikian, lagu tersebut lebih ringan untuk didengarkan. Itulah sebabnya, musik Jepang lebih cepat terkenal dibandingkan dengan jenis musik lainnya. Terlebih sejak Jepang menjadi negara maju di Asia, banyak yang ingin mempelajari bahasa Jepang. Oleh sebab itu, lagu Jepang tersebut mudah terkenal karena lebih mudah untuk memahami kosakata Jepang yang ingin dipelajari. Maka dari itu, musik Jepang lebih mudah terkenal hingga ke mancanegara. Dengan memadukan musik Jepang tradisional dan modern membuat musik Jepang menjadi lebih unik namun tetap enak didengar. Dengan demikian, musik tersebut menjadi lebih mudah dikenal. Pasalnya perpaduan tersebut menghadirkan unsur alam dan nostalgia yang dapat memberikan ketenangan pada setiap pendengarnya, terutama bila mendengarkan musik tradisional Jepang. Dengan mengenali berbagai genre musik di Jepang, menjadi lebih paham mengapa musik Jepang lebih mudah terkenal. Maka dari itu, selalu menjadi daya tarik dan role model banyak negara di Asia. Dengan demikian sangat wajar bila Jepang memiliki keunggulan dalam bermusik. Terutama bagi mereka yang mengidolakan musik Jepang. Baca juga Musisi Jepang yang Mendunia Cocok untuk Didengarkan di Waktu Senggang razorwyreband Sejarag Seni Musik Nusantara Asal Jawa Tengah - Mengenal seni dan budaya Indonesia tentu banyak sekali. Hal itu dikarenakan Indonesia kaya akan ragam seni dan budaya, dari Sabang hingga Merauke. Namun, kita sebagai warga Indonesia tentu perlu mengenal budaya Indonesia.
Eksistensi kesenian Jepang menarik perhatian masyarakat dunia. Lebih dari itu, bahkan mampu melahirkan minat sekelompok orang. Warga Jepang melestarikan kebudayaan leluhurnya sehingga sejumlah instrumen musik tradisional masih ditemui hingga kini. Salah satunya koto, alat musik yang sampai sekarang tetap dijadikan pengiring acara festival, ritual sakral, atau momen tertentu. Bagi orang Indonesia, koto tidaklah tampak asing sebab serupa seperti kecapi. Kalau untuk orang Tiongkok, koto mirip seperti zheng. Ukurannya sekitar 160 - 200 cm dan bahan pembuatnya adalah kayu. Di bagian atas permukaan tersusun senar sebanyak 13 dawai. Orang yang memetiknya menggunakan tsume pada jari kanan. Sedangkan jari kiri dipakai untuk mengatur nada seperti pada gitar. Daftar Isi Alat Musik Koto di Masa Lalu Penggunaan Koto Masa Kini Wisata ke Fukuyama Sambil Belajar Main Koto Alat Musik Tradisional Jepang Lainnya Alat Musik Koto di Masa Lalu Keberadaan koto tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Tiongkok dalam perkembangan musik Jepang. Sekitar abad ke-7 pada periode Heian, lahirlah musik dikenal gagaku. Musik ini banyak muncul di area istana sampai akhirnya populer ke masyarakat umum. Dulu, Jepang tidak memiliki instrumen musik petik. Namun, seiring bertambahnya minat masyarakat terhadap musik, alat musik koto lahir sesuai dengan selera orang Jepang. Awalnya koto hanya dimainkan oleh orang-orang istana. Mereka memainkan koto untuk ceremony tamu kehormatan, ritual adat, atau acara spesial lainnya. Lama kelamaan koto dipelajari masyarakat Jepang bahkan permainannya mengalami sejumlah kreasi. Di abad ke-17 koto semakin terkenal. Apalagi sejak seorang maestro pemain koto bernama Yatsuhashi Kengyo menciptakan karya-karya yang memukau. Selain itu, ia pun menyusun standar yang kini dijadikan pakem bermain koto. Misalnya, nada riang yo-onkai, nada datar hirajoshi, atau pun nada sendu in-ongkai. Artikel Pilihan Penggunaan Koto Masa Kini Pada awal kemunculannya koto hadir sebagai alat musik tunggal. Tapi seiring dengan perjalanannya, pertunjukkan koto diiringi dengan instrumen lain. Selain itu, semakin sering dijadikan musik pengiring tarian dan pertemuan khusus yang modern. Selain Yatsuhashi Kengyo, ada pula maestro koto lainnya yaitu Ikuta Kengyo. Ia mendirikan sekolah koto dan melakukan inovasi yang cukup berpengaruh. Gayanya menekankan performa instrumental penggabungan dengan shamisen. Pada abad ke-18, muncul sekolah koto baru hasil gagasan dari Yamada Kengyo. Ia mengadaptasi gaya shamisen pada zaman Edo. Antara sekolah Ikuta dan Yamada memiliki ciri khasnya masing-masing, namun keduanya melahirkan gaya baru koto di Jepang. Memasuki abad ke-20, koto terbilang alat musik tradisional Jepang tersukses. Artinya, eksistensi koto masih diakui, sering dimainkan di berbagai acara, dan ada generasi yang melanjutkan untuk mempelajarinya. Akulturasi dengan budaya barat menciptakan gaya baru lainnya. Tokoh yang terkenal pada zaman ini adalah Miyagi Michio. Meskipun tercampur dengan kultur barat, koto tidak kehilangan jati dirinya. Wagakki Band adalah grup yang mempertemukan alat musik tradisional ini dengan drum, gitar, dan bass. Mereka merupakan contoh musisi yang memainkan koto dengan cara modern sehingga mewarnai genre-genre dunia musik internasional. Wisata ke Fukuyama Sambil Belajar Main Koto Kota Fukuyama di prefektur Hiroshima adalah tempat lahirnya koto. Kota ini dibentuk pada zaman Edo dan terkenal dengan pemandangannya yang indah serta destinasi wisata sejarah, seperti kastil Fukuyama dan kuil Myooin. Kalau berkunjung ke sini jangan lupa sekaligus mempelajari koto. Para wisatawan yang ke sana berkenalan dengan koto sambil memakai kimono. Nama tempatnya adalah Fukuju Kaikan, yakni sebuah tempat di dekat kastil Fukuyama yang sering digunakan untuk kegiatan kebudayaan. Uniknya, gedung ini mengkombinasikan dua gaya, yaitu Jepang dan Eropa. Pengelola Fukuju Kaikan membuka sebuah kelas belajar koto. Hanya saja kelas ini terbatas dan tidak ada di setiap jam. Kelas lainnya yang bisa jadi pilihan adalah pengenalan tarian tradisional Jepang, kesenian noh, tata cara tradisi minum teh Jepang, dan masih banyak lagi. Sambil mengenakan kimono, pengunjung bisa mengetahui berbagai macam kebudayaan Jepang dalam satu waktu. Alat Musik Tradisional Jepang Lainnya Seperti kebudayaan lainnya, alat musik tradisional Jepang diwariskan secara turun temurun. Dari generasi ke generasi, mereka mengajarkan berbagai alat musik sebab peran alat musik cukup esensial dalam berbagai ritual keagamaan. Selain lewat sekolah, bermain alat musik juga diajarkan secara otodidak di rumah. Beberapa alat musik tradisional yang masih dimainkan, antara lain 1. Shamisen Shamisen masuk ke Jepang kira-kira di abad ke-16. Orang Jepang menyebutnya juga dengan nama sangen artinya “tiga senar”. Sesuai dengan namanya, jumlah senar pada shamisen memang ada tiga senar. Alat musik ini terbuat dari kulit dan bentuknya persegi panjang. Seseorang yang memainkan shamisen memetik dengan menggunakan bachi. Mereka duduk berlutut dan menempatkan shamisen pada lutut kanan. Dulu, orang-orang memainkan ini pada acara teater kabuki, bunraku, sankyoku, dan pentas rakyat lainnya. Kini, shamisen dimainkan dalam berbagai acara modern. 2. Taiko Jika mendengar tabuhan yang bergelombang pada festival di Jepang maka bisa dipastikan bersumber dari taiko. Bentuknya menyerupai drum sehingga tentu saja cara memainkannya dengan ditabuh. Meskipun sudah ada sejak lama, taiko masih dipakai oleh orang-orang zaman sekarang. Asal mulanya dari Tiongkok yang dibawa bersamaan dengan ajaran Budha ke Jepang. Bentuknya bermacam-macam, yakni pipih, lonjong, dan seperti bedug dengan permukaan yang besar. Selain pada pesta rakyat, taiko pun hadir dalam momen-momen sakral. 3. Biwa Sekilas biwa ini mirip seperti shimasen. Cara memainkannya sama dan orang tersebut pun harus menggunakan bachi. Perbedaannya, biwa cenderung seperti gitar dengan ukuran kecil. Bagian ujung meruncing dan memiliki 4 dawai di atasnya. Uniknya, senar-senar tersebut menghasilkan nada yang berbeda dari gitar. Biwa bisa dimainkan secara tunggal, tetapi seringnya dimanfaatkan sebagai musik pengiring. Ada tiga jenis biwa, yaitu gaku, chikuzen, dan satsuma. Variasi ini dibedakan dengan ukuran senar serta besar kecilnya jembatan antar senar tersebut. 4. Shakuhachi Shakuhachi juga datang dari Tiongkok pada sekitar abad ke-8. Saat itu periode Edo baru saja dimulai dan banyak dipraktikkan di beberapa sekolah. Tujuan awalnya bukan untuk melatih keterampilan musik, melainkan meditasi meniup atau suizen. Alat musik ini bentuknya mirip suling sehingga baik untuk mengatur pernapasan. Sama seperti biwa, shakuhachi adalah merupakan instrumen pengiring yang memiliki nada indah. Suara dari shakuhachi mampu menyempurnakan rangkaian melodi dari koto dan shamisen. Ada lima lubang pada sisinya. Empat diantaranya pada bagian atas, sedangkan satunya di bagian bawah. Pada perjalanannya, model shakuhachi mengalami perkembangan. Kini model yang terkenal adalah fukeshakuhachi yang muncul pada era Kamakura. Ternyata musik Jepang mengalami perjalanan yang panjang dan penuh warna-warni. Tak hanya dari genre-nya saja, tetapi juga alat musiknya. Dulu, yang hanya digunakan di kalangan istana sudah bergeser ke acara-acara modern. Bahkan cara memainkannya pun dikombinasikan dengan budaya barat. Inilah yang membuat alat musik koto tetap eksis sampai sekarang. Koto beradaptasi dengan nadanya sendiri sambil memberi nuansa baru pada instrumen lainnya. Baca juga Kenalan dengan 10 Rekomendasi Film Komedi Jepang yang Lucunya Susah Bikin Berhenti Ketawa
LMSdan LCMS merupakan perangkat lunak yang telah banyak digunakan dan terbukti handal dalam penerapan sistem e-learning. Akan tetapi sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan.Salah satu kelemahannya adalah sebagian besar dari sistem inikurang memperhatikan daya suai (adaptability), fleksibilitas, dan hubungan sosial.Bahkan pada sebagian kasus, fitur-fitur kolaborasi dan fitur analisis
Sejarah musik Jepang - Musik Jepang merupakan gaya musik khas dari negara Jepang. Jepang memang dikenal sebagai salah satu industri musik paling populer di antara negara negara di dunia. Istilah musik Jepang disebut juga dengan ongaku, yang secara bahasa berarti musik. Jepang menjadi salah satu pasar musik terluas dan paling menjanjikan di Asia, di samping industri K-Pop yang berasal dari Korea Selatan. Perkembangan musik Jepang sudah berlangsung sejak lama sejak era musik tradisional Jepang hingga di era musik modern saat ini. Kini, banyak musisi, baik band atau penyanyi asli Jepang yang sukses berkarir di dalam dan luar negeri. Berikut kami tampilkan informasi fakta dan sejarah musik Jepang selengkapnya. Sejarah Musik Jepang Awal mula kemunculan industri musik Jepang sudah berlangsung sejak lama. Musik tradisional Jepang pun sudah ada, bahkan sejak sebelum abad ke-20. Bentuk tertua dari musik tradisional Jepang adalah shomyo atau nyanyian Buddha dan gagaku atau pengandilan musik orkestra, yang digunakan untuk ritual keagamaan. Teater Jepang di era kuno juga memperkenalkan musik, terutama di periode Edo mulai dari abad 16 hingga abad 18. Hal ini ditunjang dengan populernya pertunjukan boneka dan teater wayang yang marak di era tersebut. Ada juga istilah Noh Noh atau kabuki yang merupakan seni drama dengan disertai lagu pengiring. baca juga kumpulan lagu Jepang sedih Berbagai alat tradisional Jepang pun mulai bermunculan dan menjadi marak di negeri Sakura tersebut. Salah satunya yaitu Biwa, sebuah kecapi berleher pendek dan juga Taiko, sejenis drum dalam berbagai ukuran khas Jepang. Sejumlah lagu rakyat Jepang juga banyak dibuat yang disebut juga dengan istilah Min'yo. Ada juga sebutan musik rakyat Okinawa yang berasal dari cerita rakyat di berbagai daerah di abad 20, industri musik Jepang mulai bergerak menjadi lebih modern. Di era 70an dan 80an, musik DJ disc jockey dan hip hop mulai masuk ke Jepang. Kecanggihan instrumen musik Jepang pun menarik bagi para produser musik luar negeri, khususnya di genre hip hop dan musik electric. Gaya musik Jepang pun mulai menjadi bervariasi dan dipengaruhi oleh sejumlah genre musik dari berbagai belahan dunia, seperti Korea, Cina atau bahkan Indonesia. Berbagai varian jenis musik seperti rock, jazz, hip hop dan reggae pun mulai masuk ke Jepang seiring dengan berkembangnya zaman. Kini istilah J-Pop atau Japanese Pop pun menjadi genre musik populer di Asia. Sejumlah tokoh yang dianggap penting dalam perkembangan musik di Jepang antara lain yaitu Sadao Watanabe, Seiji Ozawa, Shirakawa Gunpachiro, Takahashi Chikuzen, dan Toru Takemitsu. Sementara di era modern, banyak penyanyi dan grup Jepang yang terkenal, di antaranya adalah Utada Hikaru, Mayumi Itsuwa, Yui, Namie Amuro, Ayumi Hamasaki, L'Arc~en~Ciel, AKB48, Gazette, Arashi, X-Japan, Hiroshi Kitadani, One OK Rock, Asian Kung-Fu Generation, Linked Horizon, dan lain-lain. Banyak deretan lagu Jepang terbaik yang mereka nyanyikan yang sukses menjadi hits. Alat Musik Tradisional Jepang Terdapat beberapa instrumen alat musik tradisional Jepang yang khas digunakan di pentas musik dan budaya Jepang sampai saat ini, antara lain adalah Biwa Taiko Shakuhachi Hichiriki Sanshin Fue Kane Suikinkutsu Hyoshigi Kakko Shinobue Ryuteki Niko Shamisen Kokyu Okawa Hocchiku Koto Tsuzumi Shime-Daiko Kini di era modern musik Jepang pun kian berkembang pesat. Popularitas dari anime atau kartun Jepang pun turut memperkenalkan lagu lagu Jepang ke seluruh dunia, dimana soundtrack dan OST lagu anime banyak yang menjadi populer, sebut saja seperti OST lagu Naruto, Bleach, Tokyo Ghoul, Shingeki no Kyojin, One Piece, atau anime-anime populer lainnya. Tak heran jika industri musik Jepang menjadi salah satu yang terbesar di Asia dan juga dunia.